Perbaikan Produksi Afrika Barat Tekan Harga Kakao di Desember

foto/istimewa

sekilas.co – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan bahwa turunnya harga referensi (HR) biji kakao disebabkan oleh meningkatnya suplai global, terutama dari kawasan Afrika Barat.

HR biji kakao untuk periode Desember 2025 ditetapkan sebesar 5.977,46 dolar AS per metrik ton (MT), turun 397,34 dolar AS atau 6,23 persen dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini berdampak pada turunnya Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi 5.604 dolar AS per MT, atau turun 386 dolar AS (6,45 persen) dari periode sebelumnya.

Baca juga:

“Penurunan HR dan HPE biji kakao tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya suplai global seiring membaiknya produksi di negaranegara produsen utama di Afrika Barat. Hal ini turut didorong oleh kondisi cuaca yang mulai membaik serta kekhawatiran terhadap pelemahan permintaan,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Tommy Andana dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Penetapan BK biji kakao periode Desember 2025 mengacu pada Kolom Angka 4 Lampiran Huruf B PMK Nomor 38 Tahun 2024 jo. PMK Nomor 68 Tahun 2025, yaitu sebesar 7,5 persen. Sementara itu, PE biji kakao pada periode tersebut merujuk pada Lampiran Huruf C PMK Nomor 69 Tahun 2025, yaitu sebesar 7,5 persen.

Sementara itu, HPE produk kayu mengalami kenaikan pada beberapa komoditas, di antaranya veneer dari hutan alam dan hutan tanaman, serta wooden sheet for packing box.

Kenaikan HPE juga tercatat pada kayu olahan dengan luas penampang 1.000–4.000 mm² dari jenis meranti, merbau, rimba campuran, serta berbagai sortimen seperti eboni dan jati, termasuk kayu dari hutan tanaman seperti pinus, gemelina, akasia, sengon, balsa, eucalyptus, dan lainnya. Namun, HPE kayu olahan dengan luas penampang 1.000–4.000 mm² dari jenis karet justru mengalami penurunan.

Pada periode Desember 2025, terdapat beberapa komoditas kayu dengan HPE yang tidak berubah dibanding bulan sebelumnya. Komoditas tersebut meliputi wood in chips or particle, chipwood, kayu olahan berpenampang 1.000–4.000 mm² dari jenis sungkai, serta kayu olahan khusus merbau dengan penampang 4.000–10.000 mm².

Selanjutnya, HPE komoditas lainnya, yakni produk kulit dan getah pinus, juga masih tetap atau tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.

Artikel Terkait