sekilas.co – Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan hilirisasi bauksit secara terintegrasi sekaligus mendorong transisi energi melalui pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase II.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyampaikan di Jakarta, Minggu, bahwa pembangunan fasilitas pengolahan bauksit menjadi alumina ini merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam mineral Indonesia sekaligus mendorong industrialisasi berbasis keberlanjutan.
Fasilitas tersebut dimiliki INALUM, yang sebelumnya memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun, seluruhnya berasal dari pemanfaatan cadangan bauksit dalam negeri.
Dengan SGAR Fase II, kapasitas produksi bertambah menjadi 2 juta ton per tahun, menghasilkan tambahan aluminium sebesar 600 ribu ton per tahun.
Integrasi rantai nilai ini, kata Pria, menegaskan posisi MIND ID sebagai penggerak utama hilirisasi bauksit yang tidak hanya memperkuat industri nasional, tetapi juga mendukung pencapaian target transisi energi Indonesia dengan mengoptimalkan kekayaan sumber daya alam mineral.
“Kami berupaya konsisten mendukung tercapainya kemajuan peradaban masa depan yang lebih baik. Hilirisasi bauksit yang dijalankan secara terintegrasi menjadi salah satu kunci percepatan transisi energi di Indonesia,” ujar Pria.
Pria menambahkan, aluminium merupakan material utama dalam teknologi transisi energi karena bersifat ringan, tahan korosi, dan dapat didaur ulang.
Dalam satu fasilitas panel surya berkapasitas 1 megawatt (MW), dibutuhkan sekitar 21 ton aluminium untuk rangka dan sistem pemasangan.
Selain itu, aluminium juga berperan penting dalam produksi turbin angin, membentuk struktur bilah dan kerangka utama, serta menyusun hingga 30 persen dari total bobot baterai kendaraan listrik (EV) dan komponen bodi mobil listrik.
“MIND ID berkomitmen tidak hanya mengeksplorasi sumber daya alam, tetapi juga memastikan peningkatan nilai tambahnya hingga menjadi produk bernilai strategis. Kami percaya industrialisasi yang berkelanjutan akan menjadi fondasi kemajuan peradaban masa depan Indonesia,” kata Pria.





