Bulog Pastikan Beras SPHP Tetap Berkualitas dan Aman Dikonsumsi

foto/istimewa

sekilas.co – Perum Bulog menegaskan bahwa beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke seluruh Indonesia berada dalam kondisi baik, layak konsumsi, dan tepat sasaran, guna menjaga stabilitas pasokan serta harga beras nasional.

“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga kualitas beras, mempertahankan reputasi negara, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, di Jakarta, Selasa.

Baca juga:

Rizal menekankan bahwa pihaknya terus melakukan upaya ekstra dalam menjaga kualitas beras, mulai dari penyimpanan hingga penyaluran ke masyarakat. Dengan penyerapan produksi dalam negeri yang telah mencapai lebih dari 3 juta ton, Bulog menerapkan berbagai langkah penjaminan kualitas sebelum stok disalurkan.

“Kami pastikan beras yang diterima masyarakat adalah beras sehat dan layak konsumsi,” tegas Rizal.

Jika terdapat tanda-tanda penurunan kualitas, Bulog langsung mengambil tindakan cepat, seperti pemisahan, reprocessing (pengolahan ulang), atau pemilahan menggunakan mesin modern, sehingga hanya beras yang memenuhi standar yang disalurkan ke masyarakat.

Selain itu, Bulog menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired, First Out) dalam sistem pergudangan untuk memastikan sirkulasi stok berjalan optimal dan tidak menumpuk di satu lokasi.

Sebelum beras SPHP disalurkan ke pasar atau dijual kepada masyarakat, Bulog selalu melakukan pengecekan ulang kualitas beras, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan hanya beras yang layak konsumsi dan sesuai standar mutu pemerintah yang dapat diterima oleh masyarakat.

“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. Bulog menjaga kualitas beras melalui pemeliharaan ketat, sehingga hanya beras layak konsumsi yang disalurkan,” ujarnya.

Dia menambahkan, hingga 10 November 2025, sepanjang tahun ini BUMN pangan tersebut telah menyalurkan lebih dari 603 ribu ton beras SPHP.

Penyaluran beras SPHP dilakukan melalui tujuh jenis outlet atau gerai resmi, yaitu: pengecer di pasar rakyat; Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih; pemerintah daerah melalui outlet pangan binaan dan Gerakan Pangan Murah (GPM); BUMN melalui gerai BUMN; instansi pemerintah (TNI-Polri); koperasi atau GPM; Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog; serta ritel modern.

Sebelumnya, Bulog juga berkolaborasi dengan PT Pegadaian sebagai salah satu saluran resmi penjualan beras SPHP melalui gerai BUMN. Kolaborasi ini dilakukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah melalui kegiatan operasi pasar murah.

Selain itu, Bulog sedang menyusun kolaborasi strategis dengan jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia. Kerja sama ini bertujuan khusus untuk mengoptimalkan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP), terutama melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Dalam pelaksanaannya, penyaluran beras SPHP ke Lapas akan melibatkan Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo) sebagai mitra gerai resmi yang bertanggung jawab atas distribusi SPHP di lingkungan Lapas.

Artikel Terkait