Demonstrasi besar di Indonesia menjadi sorotan utama sejumlah media internasional. Pemberitaan mereka menyoroti berbagai aspek, mulai dari penyebab aksi, respons pemerintah, hingga bentrokan yang terjadi di lapangan.
Associated Press (AP), media yang berbasis di New York, dalam artikelnya berjudul “Indonesian Leader Pledges to Revoke Lawmakers’ Perks After Protests Leave 6 Dead” menyoroti langkah Presiden Prabowo Subianto yang berjanji mencabut tunjangan serta hak istimewa anggota parlemen sebagai upaya meredakan kemarahan publik. Langkah ini disebut sebagai pemicu awal dari rangkaian demonstrasi tersebut.
“Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, pada Minggu berjanji akan mencabut sejumlah fasilitas dan hak istimewa anggota parlemen termasuk tunjangan perumahan Rp50 juta yang menuai kontroversi sebagai upaya meredakan kemarahan publik usai gelombang protes nasional yang menewaskan enam orang,” tulis media tersebut.
AP melaporkan bahwa Presiden Prabowo membatalkan kunjungan penting ke China serta mengadakan pertemuan dengan 16 tokoh agama dan delapan pemimpin politik, termasuk mantan Presiden Megawati Sukarnoputri, Ketua PDIP yang merupakan satu-satunya partai oposisi formal di Indonesia.
Media tersebut juga menyoroti meluasnya aksi protes setelah kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi taksi daring berusia 21 tahun. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik detik kematiannya saat demonstrasi di Jakarta pada Kamis, yang memicu kemarahan publik dan gelombang protes keras terhadap aparat keamanan.
Dari Inggris, The Guardian dalam artikelnya berjudul “Fire kills three people in Indonesia After Protesters Torch Council Buildings” menekankan dampak fatal dari demonstrasi sekaligus merangkum respons aparat kepolisian. Media ini melaporkan bahwa gedung DPRD di Nusa Tenggara Barat, Kota Pekalongan (Jawa Tengah), dan Kota Cirebon (Jawa Barat) dibakar massa pada Sabtu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Presiden telah memerintahkan aparat menindak tegas pengunjuk rasa yang melakukan pelanggaran hukum.
Sementara itu, Al Jazeera dari Qatar menyoroti langkah TikTok yang menghentikan layanan siaran langsung terkait demonstrasi, serta aksi protes warga dan pengemudi ojek daring di berbagai kota.
“Para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan di sejumlah daerah selama akhir pekan. Ratusan mahasiswa dan driver ojol beraksi di depan Mabes Polri di Bali, salah satu destinasi wisata utama Indonesia,” tulis laporan tersebut.
“Ratusan mahasiswa di Surabaya juga menggelar aksi di depan Mabes Polri Jawa Timur. Di sisi lain, aplikasi TikTok mengumumkan penangguhan sementara fitur live streaming di Indonesia, yang memiliki lebih dari 100 juta pengguna,” tambah Al Jazeera.





