Kebanjiran di Perkotaan: Ancaman Nyata yang Harus Diwaspadai

foto/istimewa

Kebanjiran menjadi salah satu bencana yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia, terutama daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi. Banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat. Karena itu, masalah kebanjiran perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.

Salah satu faktor penyebab kebanjiran di kota besar adalah buruknya sistem drainase. Saluran air yang tersumbat sampah membuat aliran air terhambat dan akhirnya meluap ke jalan serta pemukiman warga. Selain itu, alih fungsi lahan hijau menjadi kawasan pemukiman dan pusat bisnis menyebabkan daya serap air berkurang drastis. Akibatnya, air hujan tidak bisa meresap dengan baik ke dalam tanah.

Baca juga:

Dampak kebanjiran tidak hanya terasa pada saat air menggenang, tetapi juga setelahnya. Banyak warga kehilangan barang berharga, rumah rusak, dan usaha kecil terpaksa berhenti beroperasi. Dari sisi kesehatan, air kotor yang bercampur dengan limbah bisa menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal, diare, hingga infeksi serius. Bahkan, ada juga ancaman lebih berbahaya seperti penyakit leptospirosis yang menular melalui air banjir.

Selain kerugian material dan kesehatan, kebanjiran juga menimbulkan gangguan sosial. Banyak anak anak tidak bisa bersekolah karena akses jalan terputus, sementara para pekerja kesulitan menuju tempat kerja. Kondisi ini menurunkan produktivitas masyarakat sekaligus memperlambat roda perekonomian. Tidak jarang pula, kebanjiran memicu konflik kecil antarwarga, terutama terkait penggunaan fasilitas umum saat evakuasi.

Untuk mencegah kebanjiran semakin parah, diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus membangun infrastruktur yang tahan banjir, memperbaiki saluran air, serta memperbanyak area resapan. Di sisi lain, masyarakat juga harus menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan aktif melakukan kegiatan penghijauan. Tanpa kerjasama ini, kebanjiran akan terus berulang.

Selain langkah teknis, diperlukan pula strategi mitigasi bencana. Edukasi tentang cara menyelamatkan diri saat banjir, menyediakan peralatan darurat di rumah, hingga mempersiapkan posko kesehatan adalah hal hal penting yang tidak boleh diabaikan. Dengan kesiapan ini, dampak buruk kebanjiran dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.

Pada akhirnya, kebanjiran adalah masalah klasik yang bisa diatasi jika ada kesadaran kolektif. Mulai dari pengelolaan sampah, perencanaan tata kota, hingga partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Dengan kerja sama yang solid, risiko kebanjiran bisa ditekan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih nyaman dan aman tanpa dihantui ancaman banjir setiap musim hujan.

Artikel Terkait