AS dan China Sepakati Kesepakatan Final terkait TikTok

foto/istimewa

sekilas.co – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent, menyampaikan bahwa pemerintah AS dan China telah mencapai kesepakatan final terkait TikTok, dan kesepakatan tersebut akan diselesaikan pada Kamis (30/10).

Menurut laporan TechCrunch pada Minggu (26/10), Bessent sebelumnya menyebut bahwa bulan lalu kedua negara telah mencapai “kerangka kerja” kesepakatan saat diskusi di Madrid, Spanyol, dan Presiden AS Donald Trump kemudian menandatangani perintah eksekutif untuk memfasilitasi transaksi tersebut.

Baca juga:

Dalam wawancara di program Face the Nation di CBS pada Minggu (26/10) pagi, Bessent menegaskan bahwa AS dan China telah menuntaskan kesepakatan akhir mengenai TikTok.

“Kami mencapai satu kesepakatan di Madrid, dan saya yakin hari ini semua detailnya sudah rampung, dan kedua pemimpin akan menyelesaikan transaksi tersebut pada Kamis di Korea,” ujarnya.

Namun, Bessent enggan membeberkan rincian kesepakatan itu.

“Misi saya adalah membuat China menyetujui transaksi ini, dan saya yakin kami telah berhasil mencapainya dalam dua hari terakhir,” tambahnya.

Trump telah beberapa kali memperpanjang batas waktu penerapan undang-undang yang mewajibkan pemilik TikTok, ByteDance, untuk menjual aplikasinya atau menghadapi larangan penuh di Amerika Serikat.

Berdasarkan ketentuan dalam perintah eksekutif tersebut, operasional TikTok di AS termasuk algoritma rekomendasi, kode sumber, dan moderasi konten akan berada di bawah kendali dewan direksi baru, dengan Oracle bertanggung jawab atas aspek keamanan operasional.

Investor dalam usaha patungan baru ini dilaporkan mencakup Oracle yang dipimpin sekutu Trump, Larry Ellison; Fox Corp sebagai pemilik Fox News; Andreessen Horowitz; dan Silver Lake Management, dengan keterlibatan Fox tampaknya telah dikonfirmasi oleh Trump.

Bessent memberikan komentarnya mengenai TikTok dari Kuala Lumpur, Malaysia, di mana negosiator perdagangan China dan AS menyampaikan bahwa mereka telah mencapai kerangka kerja kesepakatan terkait tarif dan isu perdagangan lainnya.

Artikel Terkait