Tingkat Kepuasan Publik terhadap Gibran Berdasarkan Survei IPO Hanya 29%

foto/istimewa

sekilas.co – SURVEI Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan bahwa hanya 29 persen masyarakat yang puas dengan keberadaan dan peran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menjelaskan bahwa survei ini mengukur persepsi publik terhadap peran Gibran dalam mendampingi Presiden, bukan kinerjanya secara individu.

Ia menambahkan, pertanyaan dalam survei ini tidak menguji persepsi publik terhadap kinerja Wakil Presiden Gibran. Hal ini karena dalam tata kelola pemerintahan, Wakil Presiden tidak memiliki kewenangan melekat atas jabatannya, kecuali menjalankan tugas konstitusional yang diberikan oleh Presiden.

Baca juga:

“Pertanyaan ini hanya bertujuan mengukur tingkat kepuasan publik terhadap keberadaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto,” ujar Dedi dalam paparan survei yang diterima Tempo pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Dedi menyampaikan bahwa angka kepuasan publik terhadap Gibran tergolong rendah. Secara keseluruhan, tren kepuasan hanya mencapai 29 persen, dengan 2 persen sangat puas dan 27 persen puas. Sementara itu, 34 persen menyatakan cukup puas, 32 persen tidak puas, dan 5 persen sangat tidak puas, jelasnya.

Menurut Dedi, angka ini cukup berbeda dibandingkan dengan tingkat kepuasan terhadap Presiden Prabowo. Survei menunjukkan 86 persen masyarakat puas dengan Prabowo, terdiri dari 16 persen sangat puas, 51 persen puas, dan 19 persen cukup puas. Sedangkan, 11 persen menyatakan tidak puas dan 3 persen sangat tidak puas.

Dedi menyampaikan, sebanyak 19,8 persen responden yang merasa puas menyebut alasan kepuasan mereka karena Prabowo tegas dan berwibawa. Sedangkan 15,5 persen menyatakan puas karena program kerja yang pro-rakyat, dan alasan tertinggi ketiga, sebesar 14,2 persen, menyebut puas karena Prabowo mendukung pemberantasan korupsi.

Survei ini dilakukan pada 9–17 Oktober 2025 dengan metode Stratified Multistage Random Sampling (SMRS). IPO menetapkan Primary Sampling Unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa di seluruh Indonesia yang dipilih secara proporsional. Dari tiap kelurahan/desa, dipilih secara acak lima Rukun Tetangga (RT), lalu dua keluarga dari masing-masing RT, dan satu responden dari setiap keluarga.

Responden dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper, dengan komposisi laki-laki dan perempuan seimbang (50:50) serta memenuhi kriteria usia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Metode ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia, dengan margin of error ±2,90 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Artikel Terkait